Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Iklan Ramadhan 1438 H Ini Serukan Perdamaian

Gambar
Bulan Ramadhan, selain hanya dijadikan sarana untuk memperbaiki diri, ternyata juga bisa menjadi sarana untuk memperbaiki sesama. Pastinya kita selalu menunggu-nunggu bulan suci ini dengan penuh antusias dan kemudian menjalankannya dengan penuh khidmat. Tanpa kita sadari pun, kita akan memasuki sepuluh malam terakhir dalam waktu hitungan hari. Karena segalanya berjalan dengan cepat, tak bolehlah bila Ramadhan yang hanya setahun sekali hanya jadi ajang menahan lapar dari subuh hingga maghrib. Jadi, ada baiknya bila kehadiran sang tamu terindah ini kita jadikan saat-saat untuk memperbaiki keadaan sesama. Menyerukan pada kebaikan dan mengurangi segala kemunkaran.

Jadilah Pancasilais dengan Sila Pertama

Gambar
"Saya Indonesia! Saya Pancasila!" Tanggal 1 Juni 2017 lalu, media dan khalayak Indonesia, terutama dari kalangan netizen, dihebohkan oleh slogan tersebut. Ada yang menyambutnya dengan sukacita penuh semangat, bahkan hingga mengunggah foto profil medsosnya dengan fotonya bersebelahan dengan slogan tersebut. Adapun yang justru mengkiritiknya. Ada apa ini? Kenapa pulak ada yang justru menghujat slogan tersebut? Bukankah justru terdengar hebat saat ada orang yang mengaku dirinya adalah Indonesia dan Pancasila?

Indonesia Palsu a la Orang Luar

Gambar
Pernah nonton Fast 5 ? Pernah dong ya. Selain mobil-mobilnya yang keren dan aksi-aksi laganya yang menegangkan, apa yang menurutmu menarik dalam film tersebut? Jangan bilang kepala licin Vin Diesel, Tyrese Gibson, dan Dwayne “The Rock” Johnson. Memang menarik sih hehe... Tapi bagi saya, bukan hanya itu yang menarik. Bagaimana para kru film ternyata tidak benar-benar mengambil lokasi syuting di Rio de Janeiro, Brazil, melainkan di Puerto Rico. Ya, di Puerto Rico. Anda tak salah baca. Entah saya sendiri belum pernah ke Puerto Rico maupun ke Rio de Janeiro. Selain Fast 5 , film lain yang menyulap Puerto Rico menjadi kota karnaval tersebut adalah Falcon Rising, film aksi bela diri yang dibintangi Michael Jai White. Keseriusan para kru film luar negeri juga terlihat pada film Kingdom of Heaven dimana mereka mengubah Maroko menjadi Yerusalem pada masa Perang Salib Abad Pertengahan. Tahun 1998, Steven Spielberg pun memilih Irlandia sebagai lokasi syuting bagi film Saving Private Rya

Indonesia dalam Pergulatan Toleransi Sosial

Gambar
Indonesia, satu negara di wilayah Asia Tenggara. Terletak antara dua benua, dua samudra, dan dua hembusan angin dari dua arah yang berbeda. Bukan hal yang baru lagi bila kita ketahui bahwa Indonesia adalah negeri dengan beragam suku, bahasa, budaya, dan agama. Hasil perhitungan terakhir tahun 2015  menunjukkan bahwa populasi penduduk mencapai lebih dari 255 juta jiwa. Dengan begitu berwarnanya keanekaragaman di negara terpadat nomor empat di dunia ini, tak heran bila Indonesia pun memiliki keadaan sosial antar penduduknya yang beragam. Konflik-konflik sosial pun selalu muncul dan selalu berbeda bergantung silih bergantinya zaman. Mengingat begitu beragamnya masyarakat Indonesia, masalah perbedaan cara bicara dan mengambil sikap pun bisa menyebabkan timbulnya konflik.

Umat Muhammad dalam Gulungan Film Barat

Gambar
Kumandang adzan, pria berjenggot, wanita berjilbab, masjid, dan sekelompok lelaki yang menenteng senjata. Punya hobi menonton film? Terutama film-film Hollywood? Atau pernah menonton film-film dengan setting dan latar di sebuah negara Islam atau yang menampilkan seorang atau sekelompok muslim? Pemandangan seperti yang sudah saya sebutkan pada kalimat pertama dalam paragraf ini pastinya dapat dengan mudah kita temui saat kita menonton film-film tersebut. Ada mungkin dari kita yang merasa kesal karena kebanyakan film-film macam itu memang terkesan menyudutkan kaum muslimin –terutama bangsa Arab- , tapi ada juga dari kita yang beranggapan: “toh, hanya film”. Lalu, bagaimanakah maksud sutradara, produser, penulis skenario, dan para kru-nya membuat film-film yang menampilkan perwajahan Islam dalam kacamata mereka?

The Physician (2013): Melihat Islam dari Film Barat

Gambar
Sebenarnya jujur, saya males aja bikin tulisan tentang Ibnu Sina. Ini ada hubungannya karena saya juga gak punya minat untuk menelusuri sejarah dunia permedisan. Apalagi saya sebenarnya mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi kalau dipikirpikir saya udah lama banget gak bikin tulisan. Entah bagaimana ceritanya, saya diperkenalkan dengan film produksi Jerman tahun 2013 berjudul  The Physician  atau dirilis di negara asalnya dengan judul  Der Medicus . Melihat di posternya ada aktor sesepuh Inggris, Ben Kingsley, yang sudah sering main di beberapa film-film terkenal, saya jadi tertarik juga menonton film ini. Apalagi setelah saya baca informasinya di Wikipedia dan beberapa situs-situs pengulas film bahwa aktor blasteran India-British inilah yang akan memerankan tokoh kedokteran Ibnu Sina. Yup, dianugerahi keturunan campuran, seniman bernama asli Khrishna Bhanji ini sudah sering memerankan karakter-karakter dalam berbagai etnis seperti sebagai Merlin/Ambrosinus, tokoh legendaris bangsa C