Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Mengais Ilmu dalam Lingkaran Ukhuwah

Gambar
Dari sejak saya duduk di bangku SMA kelas satu, saya sudah sering mengikuti semacam kegiatan yang dilaksanakan seminggu sekali, berkumpul di satu tempat, kadang di masjid, , duduk melingkar, kadang hanya sekitar 6-7 orang saja, dimulai dengan tilawah al-Qur’an, lalu bersama-sama mendengarkan materi-materi keislaman dan mendiskusikannya. Sampai sekarang saya masih sering mengikuti kegiatan tersebut, meskipun berbeda lokasi tempat saya menempuh pendidikan sekolah menengah (Bekasi) dan kuliah (Yogyakarta) serta pembimbingnya. Masyarakat awam mungkin akan menyebutnya pengajian, namun ada istilah khusus untuk kegiatan ini. Kita sering menyebutnya halaqoh atau liqo’ .

Lurus Rapatkan Shaf

Gambar
“Lurus rapatkan shaf. Karena rapihnya shaf adalah keutamaan dalam ibadah shalat.” Sering dengar apa yang dikatakan imam tepat sebelum memulai sholat? Jelas sering. Kalau jarang, berarti ketahuan jarang sholat atau jarang pergi ke masjid. Memang benar bahwa merapatkan shaf adalah keutamaan dalam melaksanakan ibadah sholat. Tapi apakah shaf kita sudah benar-benar rapat? Bukan hanya shaf saat sholat berjamaah lho, tapi juga rapatnya shaf kita dalam hidup dengan sesama bagian dari umat. Apakah sudah rapat?

Dada yang Dilapangkan, Cinta yang Perlu Dikekalkan

Gambar
Kawan, masih ingatkah saat kita saling menyusun niat untuk selalu berjuang di jalanNya. Entah mengapa seakan ada yang mengikat jiwa-jiwa kita, tersusun menjadi suatu ukhuwah. Dan tahukah engkau, kawan, bahwa ukhuwah lebih tinggi dari sekedar persahabatan? Ya, karena dalam ukhuwah-lah kita bersama saling mengajar dan membimbing. Maka bila salah satu dari kita salah, yang lain pun turut meluruskan. Hati-hati ini menyatu dalam satu kekuatan yang mendamaikan. Terasa begitu berharga ikatan ini hingga permata termahal pun dirasa takkan membuat ia renggang. Saat itulah Aku merasa, memang ikatan inilah yang diridhai Allah.

4 November 2016: Ujian Bagi Rakyat

Gambar
Akhir-akhir ini sedang heboh pembicaraan mengenai aksi besar-besaran yang akan terjadi pada tanggal 4 November 2016. Aksi tersebut berupa unjuk rasa bela Islam sebagai respon dari penghinaan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terhadap Surat Al Ma’idah ayat 51 dari kitab suci Al-Qur’an. Media-media pun heboh memberitakan informasi mengenai aksi ini dengan bahasa mereka masing-masing. Tak ketinggalan, media sosial macam Facebook dan Instagram pun dijadikan semacam lounge digital oleh mereka yang getol mendiskusikan aksi unjuk rasa diatas. Bahkan kerap ada saja adu bacot atau semacam debat kusir yang melibatkan masyarakat dari berbagai golongan, mulai dari yang melek banget sama perkembangan politik di Indonesia sampai bocah yang masih ngerjain PR pemberian gurunya.

Bisakah Media Mengendalikan Pikiran Kita?

Gambar
Bisakah pikiran kita dikendalikan? Mungkin orang-orang bakal berpikir bahwa kita gila bila kita percaya hal seperti itu. Ya, mengendalikan pikiran kadang hanya muncul pada film-film atau serial kartun di televisi. Kadang kita melihat bagaimana seorang tokoh jahat, contohlah seorang profesor yang berniat menguasai dunia, menciptakan semacam alat yang dapat membuat manusia mengerjakan apapun yang ia kehendaki. Alat itu bisa semacam pemancar sinyal, senyawa gas yang membaur udara, atau suntikan dengan cairan khusus. Saya sendiri pun sempat berpikir bahwa orang macam mana yang percaya hal beginian. Tapi ternyata pengendalian pikiran memang nyata. Bahkan sekarang pun sedang terjadi. Kok bisa?

Damn! I Love Novels!

Gambar
Terdengar seperti slogan yang pernah dibuat oleh VJ Daniel, “Damn! I Love Indonesia!”. Saya ganti menjadi seperti judul diatas. Tunggu dulu, bukannya saya nggak nasionalis. Judul diatas dibuat sehubungan dengan hobi dan ketertarikan saya pada novel. Ya, saya sangat suka membaca novel. Saya kurang tahu pasti sejak kapan tepatnya mulai menyukai novel. Tapi memang diantara semua jenis buku, yang sangat saya suka memang novel, disamping juga menyukai buku-buku pengantar sejarah dan sosial.

Sekolah Pertama Itu Bernama Keluarga

Gambar
Pada bulan Maret lalu, bioskop-bioskop di Tanah Air atau mungkin di berbagai belahan dunia, diramaikan oleh pemutaran film  Deadpool  (2016). Sebagai sebuah film yang telah lama dinanti kehadirannya, tak heran bila Deadpool banyak merebut perhatian para penggemar film di Indonesia serta membuat tiket-tiket bangku bioskop habis terjual. Apalagi buat para penggemar film-film yang diadaptasi dari kumpulan komik Marvel, kehadiran Deadpool bisa jadi penyegar.

Berhijrah Sebagai Langkah Terbaik

Gambar
Hello, all! ;D Selamat datang di blog Te Whakaahua yang masih sangat muda dan baru punya dua artikel. Sebelumnya, saya minta maaf karena ucapan selamat datang yang terlambat. Semua ini lantaran saya sudah keburu kritis polemik di ibukota Tanah Air tercinta. Ya, saya orangnya nasionalis banget, disisi lain religius. Jadi bagi saya, agama dan negara adalah segala-galanya. Kalau polemiknya sudah sampai menyangkut agama dan negara dalam satu garis, jadi saya nyaris susah untuk nggak angkat bicara.

Jakarta: Perang Orang Berkepentingan

Gambar
Akhir-akhir ini, media-media berita di Indonesia sedang hangat-hangatnya mengangkat isu-isu permasalah di ibukota kita tercinta. DKI Jakarta, sebagai provinsi letak dimana pusat pemerintahan negara berada, jelas apapun yang terjadi disana, mempengaruhi langsung seluruh wilayah di Tanah  Air tercintanya. Mulai dari polemik RS Sumber Waras, reklamasi Pluit, penolakan pemimpin non-muslim hingga sang gubernur provinsi yang terang-terangan melecehkan salah satu ayat dalam kitab suci al-Qur’an. Semua berita tersebut tak pernah bosan dibaca di koran pagi hari sambil ditemani pisang goreng dan secangkir teh hangat.